Pendidikan Itu Sangat Penting
Diera global yang semakin rumit ini, pendidikan mutlak diperlukan bagi siapa saja. Mulai dari usia kanak – kanak hingga lansia sekalipun. Tak ayal, kenyataan tersebut membuat seorang harus bisa bersaing menjawab tantangan dunia dengan lika liku permasalahan kehidupan yang semakin rumit dan kompleks. Untuk menjawab segala kenyataan yang ada ini tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Diperlukan strategi khusus yang harus dimiliki oleh setiap insan agar seluruh kehidupannya terpenuhi dengan sempurna.
Salah satu strateginya yaitu dengan menjadi orang yang “berpendidikan”. Sudah bukan barang baru lagi, kenyataan bahwa jika seorang ingin sukses, maka ia harus berpendidikan. Bahkan, jika seorang ingin melamar pekerjaan, hal yang pertama kali dilirik adalah pendidikan terakhirnya. Pada dasarnya, banyak cara yang bisa diperoleh untuk menjadi orang yang berpendidikan. Salah satunya dengan belajar yang rajin dan tekun serta mengembangkan potensi dasar yang sudah dimiliki sejak dini. Belajar tidak menganal batas dan usia. Kita pun bisa belajar disetiap waktu dan tempat sesuka hati. Hal ini senada dengan pepatah kuno yang mengatakan “ tuntutlah ilmu sampai ke Negeri Cina”.
Belajar tidak harus membaca buku setebal mungkin. Juga bukan hanya pergi kesekolah, mendengarkan penjelasan guru, membuat tugas, latihan, PR ataupun sebagainya. Lebih dari itu, belajar adalah proses dimana kita mengambil pembelajaran atau hikmah dalam setiap kejadian yang terjadi dikehidupan. Tidak hanya itu, belajar juga merupakan ajang untuk mengembangkan bakat dan potensi – potensi yang ada didalam diri kita sedalam mungkin sebagai penunjang kelebihan atas apa kita miliki sejak lahir. Secara sederhana, ada ilmu baru yang kita peroleh walau hanya sedikit.
Tuhan telah memberikan kita anugrah, berupa bakat yang telah tertanam dalam diri. Tinggal bagaimana kita sebagai makhluk-Nya mengembangkan bakat tersebut kearah yang lebih positif. Bakat atau potensi yang dimiliki setiap orang bisa sama dan berbeda – beda, diantaranya yaitu bakat dalam hal melukis, berseni satra, menyanyi, dll. Berikut adalah salah satu contoh siswa yang mengembangkan bakat dan potensinya dibidang seni suara yang dapat dijadikan pembelajaran atas pengalaman yang pernah diraihnya.
Gadis berambut panjang yang bernama lengkap Imelda Susanti ini memang layak dicontoh oleh remaja lainnya. Betapa tidak. Belum lama ini, ia baru saja mengikuti GBN atau Gita Bahana Nusantara. Paduan suara yang hanya ada pada 17 agustus ini merupakan ajang yang sangat bergensi karena dapat menyanyikan lagu – lagu kebangsaan di Istana Negara dan dapat bertemu dengan orang nomor satu diIndonesia secara langsung.
Untuk mengikuti GBN ini tidaklah mudah. Hanya ada 4 orang yang dapat mewakili provinsi jambi. Selain itu hanya siswa SMA, mahasiwa, dan sederajat-lah yang bisa mengikuti paduan suara tesebut. Setidaknya, ada 2 kunci utama yang harus dimiliki calon peserta GBN untuk menyanyikan lagu – lagu kebangsan. 2 kunci utama itu antara lain kita harus bisa solomisasi dan membaca not, baik not angka maupun not balok. Untuk manyaring para siswa dan mahasiswa yang mengikutinya, tentu harus diseleksi.
Tahap penyeleksian pertama diadakan disekolah masing – masing, setelah terpilih maka akan diseleksi lagi ditingkat dinas pariwisata. “tahun ini ada 128 orang yang ikut GBN diseluruh Indonesia ditambah lagi 66 orkhestra” terangnya.
Berbagai prestasi dan penghargaan telah diperoleh gadis kelahiran Pati, 1 Maret 1995 Ini baik ditingkat kota, provinsi, maupun nasional. Prestasi tsb antara lain :
1. GBN 2011
2. Juara I lomba menyanyi lagu buddhis se-jawa Tengah tk anak-anak
3. Juara harapan III menyanyi lagu buddhis tingkat nasional
4. Juara I menyanyi lagu buddhis pada pergelaran waisak hampir disetiap tahun
5. dll
Perempuan yang ingin melanjutkan ke Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwija (STAB Negeri Sriwijaya) ini mengaku sejak kecil memang sudah akrab dengan hal – hal yang berbau seni. “aku paling seneng banget sama nyanyi dan nari. Kaya’nya aku nggak bisa lepas dari itu. Suka banget deh pokoknya” ujarnya antusias.
Mungkin, begitulah cara gadis yang bertempat tingggal di jalan Sersan Darpin No.13 Payo Selincah. Jambi ini menyeimbangkan otak kanan dan kirinya.
“Mudah- mudahan tahun depan sekolah kita masih bisa melanjutkan untuk mengirimkan siswa dalam mengikuti GBN lagi” ujarnya penuh harap. (fitria hayati)
Komentar
Posting Komentar